Guru Besar UMB Tekankan Urgensi Green Management di Dunia – Isu lingkungan semakin menjadi perhatian utama di tingkat global. Perubahan iklim, pencemaran udara, krisis energi, hingga kerusakan ekosistem menjadi tantangan besar yang menuntut solusi nyata dari berbagai sektor. Dalam konteks ini, konsep green management hadir sebagai strategi penting untuk menciptakan keberlanjutan di dunia usaha maupun institusi pendidikan.
Guru Besar Universitas Mercu Buana (UMB), Prof. Dr. Dewi Nusraningrum, menegaskan bahwa green management tidak lagi bisa dipandang sebagai tren sesaat, melainkan sebuah kebutuhan mendesak. Menurutnya, perusahaan maupun lembaga pendidikan harus mampu mengintegrasikan prinsip ramah lingkungan ke dalam manajemen organisasi agar tercipta keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kelestarian alam, dan kesejahteraan masyarakat.
Pemikiran Dewi Nusraningrum tentang Keberlanjutan
Sebagai seorang akademisi yang telah lama menekuni bidang manajemen dan lingkungan, Dewi Nusraningrum melihat bahwa masih banyak organisasi yang belum sepenuhnya memahami arti penting keberlanjutan. Banyak institusi masih berorientasi pada profit jangka pendek tanpa mempertimbangkan dampaknya bagi generasi mendatang.
Dalam berbagai kesempatan, ia menekankan bahwa keberlanjutan harus dimulai dari pola pikir. Organisasi perlu menanamkan kesadaran bahwa setiap keputusan bisnis maupun kebijakan operasional harus mempertimbangkan aspek lingkungan. Dengan begitu, keberlanjutan bukan sekadar jargon, melainkan budaya yang benar-benar diterapkan.
“Green management adalah investasi jangka panjang. Bukan hanya menyelamatkan lingkungan, tetapi juga meningkatkan reputasi organisasi, efisiensi operasional, dan loyalitas konsumen,” ujar Dewi dalam sebuah seminar akademik.
Baca juga: Hadirkan Cara Kreatif agar Siswa Senang Belajar Matematika
Implementasi Green Management di Dunia Pendidikan
Dewi Nusraningrum juga menyoroti pentingnya peran dunia pendidikan, terutama perguruan tinggi, dalam menerapkan dan menyebarkan nilai-nilai green management. Kampus memiliki posisi strategis karena mampu melahirkan generasi muda yang peduli terhadap lingkungan.
Di Universitas Mercu Buana, berbagai program ramah lingkungan mulai digalakkan, seperti pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, efisiensi energi, penghijauan area kampus, serta penelitian berbasis keberlanjutan. Selain itu, mahasiswa juga didorong untuk mengembangkan inovasi yang mendukung praktik green economy.
Menurut Dewi, pendidikan berbasis green management akan mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral terhadap kelestarian bumi.
Manfaat Green Management bagi Organisasi
Penerapan green management membawa berbagai keuntungan nyata bagi organisasi. Beberapa di antaranya adalah:
- Efisiensi Biaya Operasional – Dengan penggunaan energi yang lebih hemat dan pengelolaan limbah yang baik, organisasi bisa menekan pengeluaran.
- Reputasi Positif – Perusahaan atau lembaga yang peduli lingkungan akan mendapatkan kepercayaan lebih dari publik.
- Kepatuhan Regulasi – Banyak negara, termasuk Indonesia, mulai menerapkan regulasi ketat terkait lingkungan. Dengan green management, organisasi lebih mudah mematuhi aturan tersebut.
- Daya Saing Global – Di era perdagangan internasional, produk dan jasa yang ramah lingkungan lebih di minati konsumen global.
Hal ini menunjukkan bahwa penerapan green management bukan hanya tanggung jawab moral, tetapi juga strategi bisnis yang cerdas.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski manfaatnya jelas, implementasi green management di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa di antaranya adalah minimnya kesadaran, keterbatasan anggaran, serta resistensi dari pihak-pihak yang belum melihat nilai jangka panjang dari keberlanjutan.
Namun, Dewi Nusraningrum optimistis bahwa dengan edukasi berkelanjutan dan kolaborasi lintas sektor, penerapan green management akan semakin berkembang. Ia juga mendorong pemerintah untuk memberikan insentif kepada perusahaan maupun institusi yang konsisten menerapkan praktik ramah lingkungan.
“Keberlanjutan bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Jika kita tidak memulainya sekarang, maka generasi mendatang akan menanggung dampak yang lebih berat,” tegasnya.
Kesimpulan
Pemikiran Dewi Nusraningrum sebagai Guru Besar UMB menjadi pengingat penting bahwa green management adalah fondasi menuju masa depan yang berkelanjutan. Melalui peran aktif dunia pendidikan, bisnis, dan masyarakat, keberlanjutan bisa di wujudkan dengan lebih nyata.
Dengan mengedepankan kesadaran lingkungan, organisasi bukan hanya menjaga bumi tetap lestari, tetapi juga membangun masa depan yang lebih sehat, adil, dan seimbang bagi seluruh umat manusia.